Subscribe Us

ksk logo.jpg

JALAN SUNYI SANG PERINTIH

(Oleh : Tajuddin Noer)

Kasih, berteduhlah sejenak agar engkau mengerti jalan sunyi sang jiwa, karena jika engkau berjalan terus tanpa berhenti sejenak, mana mungkin engkau melihat jejak-jejak jalan yang sudah engkau tempuh. Agar engkau mengerti tujuan, bercakaplah dengan jejak semesta yang telah engkau lalui. Kasih, hanya apa yang telah engkau lalui itulah yang bisa engkau ceritakan pada semesta. Sementara di hadapanmu masih menanti kedatanganmu agar engkau membuka tabir yang tersembunyi di balik keterasingan. 

Kasih, agar engkau mengerti kebenaran, arungilah malam agar engkau merindukan cahaya. Kasih pada cahaya malam itulah setiap pelata mencari rahasia yang tersimpan di balik setiap pintu dari malam. Rahasia itu adalah yang tersembunyi dan sesuatu yang tersembunyi akan dicari setiap kafilah di jalan cinta. Kasih, tahukah kamu apa jalan cinta itu?. Jalan cinta Adalah, semua sisinya bersenandung bait-bait pujian tentang kekasih yang abadi, yang semua suara terdengar amat merdu.

Kasih, di jalan ini, semua yang dipandang tampak indah. Dan keindahan yang tampak itu menggerakkan jiwa tentang siapa di balik keindahan itu. Ia menarik ke arahnya kepada setiap pemandang, ia menggerakkan jiwa ke dalam, sehingga pada saatnya antara pemandang dan yang dipandang memancarkan keindahan yang sama, karena sumbernya berasal dari keindahan yang sama. 

Kasih, di jalan cinta ini tidak akan melelahkan jiwa, karena engkau digerakkan dan karena itu, pada setiap gerak yang dengannya engkau berpindah bukanlah energi dari dirimu, sepenuhnya energi itu adalah gerak yang setiap waktu berputar sesuai dengan sunatullah. 

 Kasih, andaikan engkau berada di jalan yang benar seperti perintah sang Nabi, niscaya semesta akan tunduk kepadamu. Karena engkau adalah tuan semesta.

Kasih, andaikan engkau tahu, bahwa semesta ini diperuntukkan atas dirimu dan kepadamulah semesta itu mengabdi, maka engkau tidak perlu bersusah-susah mencarinya. Cukup engkau berkata, kemarilah, maka semesta itu akan membungkuk memberimu makan, seperti pohon apel yang condong ke arah Maryam untuk memberi buahnya. Akan tetapi, karena manusia itu zalim, angkuh dan serahkah maka mereka harus bekerja membanting tulang untuk mendapatkan sesuap nasi. 

 Kasih, andaikan Hidup dalam derita ini untuk merengkuh cinta, sabarlah agar engkau mengerti seluruh makna derita dari keterpisahan. Dalam cinta, engkau akan dihimpit kerinduan, akan dibayang-bayangi dengan perjumpaan. Cinta memang akan menarikmu dalam derita, tetapi engkau akan berpeluh makna dalam setapak di jalan itu. Satu persatu akan tersibak oleh jiwamu yang kian menajam menembus setiap lokus  yang semakin mengerti jalan menuju dirimu.

Kasih, apa yang engkau lihat itu akan sirna, dan akan kembali menemui Tuhan mereka. Maka Perhatikan, pada apa yang engkau dengar, hanya terdengar saat ada bunyi, lalu ke mana suara itu pergi? Suara itu berasal dari dirimu atas perintah otak dan ia akan kembali pada dirimu lagi dan pada saatnya nanti akan bersaksi atas dirimu sendiri. Suara itulah nanti disaat ada pengadilan atas dirimu akan datang sebagai kawan atau justru berbalik menentangmu.

Kasih, bahkan menangislah agar engkau mengerti senyuman, laparlah agar engkau mengerti arti kenyang, maka engkau akan bersyukur. Pahamilah setiap jejak langkah yang engkau lalui sebab pada jejak itu ada ribuan pesan kebaikan, bahkan dalam duri yang engkau lalui akan menyimpan jalan cinta. Pada setiap arah engkau akan menyaksikan taman bunga memancarkan keindahan, engkau akan mendengar gemercik air yang bertasbih menyambutmu dalam bisikan-bisikan kerinduan.

Mulailah dengan memahami sebelum dipahami agar terjalin kesepahaman. Jika melihat kemarahan redamlah dengan diam, sebab setiap kemarahan, jika disulut hanya akan menyulut api kemarahan. Orang yang senantiasa menahan amarahnya, ia telah berkelahi dengan dirinya sendiri, karena itu padamkan dengan diam atau berkata lemah lembut. Dengan melawan diri sendiri, nanti pada saatnya, engkau akan mengalahkannya. Pada saat seperti itulah, engkau akan melampaui dirimu sendiri, engkau akan menjadi manusia universal dan semesta akan bertawaf pada dirimu.

Pada dirimu, ada jiwa yang menjadi kawanmu dalam setiap pertarungan, dialah menggerakkan setiap keinginan untuk melawan egomu, dialah perisaimu untuk menahan setiap serangan. dan akalmu adalah panglima dalam setiap pertarungan. Kasih, jangan engkau lengah karena cobaan yang bertubi-tubi sebab apa yang engkau alami, belumlah apa-apa syahidu syuhada itu, karena deritanya, semesta meringis dan menangis dengan memerah seperti air mata darah. 

Kasih, hidup memang untuk bertarung dengan ego, karena di sanalah istana syaitan bermukim, keburukan dan berbagai ketimpangan yang engkau saksikan adalah bayangan dari kerajaan ego yang ada pada dirimu. Kasih, pintu-pintu ego itu ada pada matamu, pada telingamu dan ada juga pada mulut dan lidahmu. Awasilah ia pada setiap pintu itu. Sekali saja pintumu terbuka engkau akan diserang dalam seribu arah, berhati-hatilah.

Kasih, dalam setiap dinding waktu, di sana ada kebaikan, tak memahaminya engkau akan masuk dalam kerugian. Tetapi, Tuhan-Mu masih memiliki pintu yang bisa membersihkan kesalahan itu, yakni pintu maaf-Nya, dengan syarat mintalah ampun kepada-Nya. Tetapi kekasih  engkau akan tetap menjumpai hukuman karena kesalahanmu. lihatlah Adam, ia tetap mendapat ampunan, tetapi ia harus mengalami kejatuhan. 

Kasih, dalam setiap kesalahanmu, engkau akan mengalami kejatuhan, maka Pahamilah, maaf-Nya Tuhan ada di sana bersamamu. Bukankah Tuhan selalu bersama hamba-Nya yang hancur hatinya karena penyesalan. Nikmatilah dari proses itu, sebab engkau akan merasakan kehadiran Tuhan dari kesalahanmu. Kasih, dalam maaf itulah Tuhan menjumpaimu dan berkata, selamat atas kembalinya engkau hambaku. 

Kasih, maaf itu adalah kebersamaanmu dengan Tuhan, tanda kesucian dan kedekatan. Ia selalu bersama, tak pernah terpisah denganmu, karena Dia adalah maha kasih. Perbuatan burukmulah yang membuatmu merasa kosong dari Tuhan, pada hal Tuhan tak pernah jauh darimu. Ia senantiasa bersama dengan segala sesuatu tanpa Ia tercampur dengan sesuatu itu, termasuk dirimu. 

Kasih, kesedihan akan membawa kita pada remuknya hati, Di sinilah mahkota cinta itu akan datang bersamamu. Tangisanmu karena kesedihan adalah air disaat engkau dahaga. Dan deritamu karena kesedihan dan air mata adalah bahtera menuju pelabuhan cinta. Kesedihan, air mata dan derita adalah telaga cinta, di sana air kehidupan yang dijaga oleh pemilik zaman ini dan akan minumkannya bagi siapa yang berhasil merawat cinta dalam seluruh maknanya.

Kasih, setiap keadaan sedih dan derita adalah pintu menuju kedekatan. Jika engkau pahami dan bersabar dengannya, semesta akan bertepuk tangan karena takjub denganmu, tetapi jika tidak, semesta akan bermurung sebagai tanda peduli atas dirimu. Bisa jadi, pada setiap kesalahan, nampak seperti kebodohan, tetapi Pahamilah, tidak ada pada setiap kesalahan yang tidak diiringi dengan pesan makna yang mengandung mutiara. 

Kasih, kehadiran Tuhan pada segala sesuatu menunjukan kekuasaan-Nya. Sebab tanpa kehadiran setitik saja maka akan mengurangi kesempurnaan-Nya, pada hal Tuhan adalah maha sempurna. Menganggapnya jauh atau dekat berarti menuduh-Nya tak berkuasa dan tak eksis pada sesuatu itu, pada hal Ia meliputi segala sesuatu tanpa Ia bercampur dengan sesuatu tersebut. Ia bersama tanpa jarak karena Ia maha kasih pada hambanya. 

Kasih, sisahkan sedikit untuk engkau  renungkan pada setiap kejadian dan peristiwa, karena pada setiap itu, adalah lonceng untuk mengingatkanmu agar engkau mengingat-Nya. Tuhan adalah maha baik, meskipun para hamba durhaka kepada-Nya, tetapi tak berhenti mengucurkan kasih sayangnya pada hamba-hambanya.

Makassar, 20.12.2019

Posting Komentar

0 Komentar