Subscribe Us

ksk logo.jpg

Maulid 3 : Maulid Diperingati Jauh Sebelum Nabi Lahir

Peringatan maulid nabi merupakan suatu moment yang istimewa. Bagaimanapun sederhananya, tetap memiliki keagungan, karena yang diperingati adalah manusia agung. Sayyidul wujud Muhammad Saaw, utusan yang Maha Kasih yang selalu memberi kasih kepada umat manusia. Demikian pengantar ceramah Sayyid Alwi Bafaqih di sebuah Institut Sekolah Tinggi Filsafat di Gowa.

Maulid Nabi kali ini diselenggarakan oleh salah satu organisasi perempuan pecinta Nabi bekerjasama dengan Madrasah Diniyah Islamic Sunday School yang  dilaksanakan pada bulan Rabiul Awwal, Oktober 2021. 

Lebih lanjut Sayyid Alwi menguraikan firman Allah surah At Taubah:128, “Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman.”

 Telah datang seorang rasul utusan Allah kepadamu (min anfusikum) dari jiwamu sendiri. Nabi utusan Allah itu sangat sensitif dengan kondisi kejiwaan yang kalian rasakan. Apa saja yang dirasakan jiwa kita nabipun ikut merasakannya.

Berat terasa bagi Nabi apa-apa yang menimpa umatnya. Beliau sangat mengharapkan keselamatan bagi orang-orang yang beriman.

Oleh karena itu sudah seyogyanya kita bangga terlahir sebagai ummatnya. Betapa tidak, bahkan jauh sebelum lahir pun nabi sudah dirindukan dan disambut kedatangannya. Bahkan Nabi- nabi terdahulu pun sangat berharap sekiranya dapat menjadi ummat Nabi kita Muhammad saaw.

Lebih lanjut Sayyid Alwi menukil sebuah kisah Nabi Sulaiman dan sahabatnya ketika melewati daerah Yastrib. (Dari penelusuran redaksi di medsos, kisah ini disandarkan kepada Maulana Syeikh Muhammad Nazim Al-Haqqani)

Suatu waktu Nabi Sulaiman As dan sahabat beliau Tuan Tubbah Harrari pergi mengunjungi Yathrib (Madinah). 

Baginda Nabi Sulaiman memerintahkan tandunya untuk turun disuatu tempat yang dinamakan Yathrib. dan memberitahu sahabatnya Tubbha Harrari, bahwa disinilah Nabi Muhammad SAW. Nabi dari para Nabi akan datang.

Nabi Sulaiman As berkata : "Apabila Beliau SAW. ada disini, aku akan membantu beliau mengikatkan tali sepatunya!." 

 Tubbha Harrari begitu kaget dan menjawab:  "Nabi ini apakah derajatnya akan lebih tinggi dari Anda..?."

"Ya derajat Nabi Muhammad SAW. lebih tinggi dari derajat seluruh Nabi", jawab Nabi Sulaiman

Tubbha Harrari lalu memohon kepada Nabiyulloh Sulaiman As, apakah beliau boleh tinggal disitu untuk menunggu Raja dari seluruh Nabi, imam dari para Rasul..? 

Nabiyulloh Sulaiman As. menjawab : "Ya, engkau boleh menunggu disini jika kamu menginginkannya!"

Kemudian sahabat dari Nabi Sulaiman As. mulai membangun rumah-rumah dan meminta penduduk disekitar gua, bukit dan gubug, untuk datang dan tinggal disana.

Ketika orang-orang itu datang, mereka terkagum-kagum melihat cantiknya rumah-rumah yang telah dibangun. Mereka lihat bahwa Rumah-rumah yang dibangun, semuanya satu lantai, kecuali satu rumah dengan 2 lantai: 

Maka penduduk disitu bertanya, "Wahai Tuan Tubbah Harrari mengapa yang satu ini dibangun dengan 2 lantai..?."

Tubah menjawab: "Rumah ini disediakan untuk seseorang yang derajatnya sangat tinggi, oleh karena itu dibuat dua lantai, rumah ini saya bangun khusus untuk Rasul SAW."

"Rumah-rumah ini merupakan permukiman pertama di Yathrib, dan Tubbah Harrari dengan sabar menunggu kedatangan Nabi Suci Nabi Muhammad Rasulullah SAW. Namun Dengan berjalannya waktu, Tubbha Harrari menjadi makin tua dan makin lemah dan datanglah saatnya untuk mengucapkan selamat tinggal pada dunia."

Pada hari kematiannya beliau menulis surat yang isinya :

"Ya Rasul Allah Sallahu Alayhi Wa-Sallam, saya mendengar dari Nabi Sulaiman, Nabi saya, bahwa Anda akan tiba ditempat ini, saat-saat terakhirku sudah tiba dan saya harus meninggalkan dunia ini, saya sudah membangun rumah ini untuk Anda, jadi mohon diterima rumah ini."

Tubbah Harrari menyerahkan surat itu kepada putranya dengan permintaan untuk diserahkan kepada Baginda Nabi dari para Nabi, ketika kelak beliau tiba. 

Demikianlah waktu berjalan terus, abad demi abad berlalu dan diteruskan dari generasi-generasi keturunan  Tubbah Harrari, dan akhirnya sampai ketangan Sahabat Ayub Anshori Ra."

Ketika Rasulullah SAW tiba di Yathrib (Madinah), Beliau diundang oleh setiap penduduk Madinah untuk tinggal dirumah mereka, namun Rasulullah SAW menjawab : "Aku akan tinggal dimana ontaku ini berhenti untuk istirahat." 

"Dan onta itu memutuskan untuk beristirahat didepan pintu rumah Sahabat Abu Ayub al-Anshori Ra."

Baginda Nabi Muhammad SAW kemudian bertanya kepada Sahabat Abu Ayub Anshori Ra, "Dapatkah kamu berikan kepadaku, Amanatku..? 

Sahabat Ayub Anshori, begitu kaget, karena Rasul SAW yang baru datang ini tahu apa yang telah terjadi oleh leluhur-leluhurnya selama ratusan tahun... mendengar itu beliau Sahabat Ayu menjawab: "Ya Rasulullah, hanya ayah saya dan saya yang mengetahui adanya surat ini!"

Baginda Nabi SAW menjawab, "Sesungguhnya Aku melihat kakek buyutmu ketika dia menulis surat wasiat ini".

Bisa dibayangkan penantian dan penyambutan maulid nabi sejak saman Nabi Sulaiman yang jaraknya sekitar 1500 tahun. Berlapis-lapis generasi yang setia mengawal dan meneruskan wasiat tentang kedatangan Nabi sampai pada masa Abu Ayub Al Anshari. 

Menurut Sayyid Alwi, silsilah keturunan nabi yang hidup saat ini yang jaraknya 1400 tahun ada yang 36 – 40. Menurut beliau, silsilah itulah yang paling pertama diselamatkan ketika terjadi bencana. Hal itu karena catatan tersebut sangat berharga. 

Dengan demikian jumlah generasi yang menanti maulid Nabi dari keturunan Tubbah Harrari sahabat Nabi Sulaiman tentu lebih banyak lagi. 

Menyinggung tentang barzanji sebagai inti dari acara maulid, apakah ada di zaman nabi ? Pertanyaan tersebut sangat sering dilontarkan oleh kaum tekstualis yang memvonis bid’ah bagi yang memperingatinya. Menurut Sayyid, barzanji ada pada zaman nabi. Karena inti barazanji adalah sholawat. Adapun dengan penamaan barazanji memang lahir beberapa abad setelah zaman nabi. Tapi intinya adalah sholawat dan sejarah nabi mulai dari kecil sampai beliau wafat diceritakan di dalamnya.

Menutup ceramahnya, Sayyid menyatakan bahwa maulid diperingati jauh sebelum nabi Muhammad Saaw lahir. Tubbah Harrari sahabat Nabiullah Sulaiman memperingatinya dalam arti menyambut kedatangan Nabi. Sekarang ini menyelenggarakan maulid dalam pengertian mengenang sejarah perjuangan Nabi.

Sayyid mengutip sebuah hadist bahwa mengenang orang sholeh akan menurunkan rahmat. Terlebih lagi pada peringatan maulid, lebih dari sekedar mengenang orang sholeh. Bahkan penghulunya para nabi dan orang-orang sholeh ( sayyidul ambiya wal mursalim).


Posting Komentar

0 Komentar