Subscribe Us

ksk logo.jpg

Arbain Husaini: Gerakan Cinta Pelayanan dan Pengabdian

 


Ustadz Prof.Dr.Khusnul Yaqin,M.Sc

Asyura adalah khazanah nilai-nilai luhur kemanusiaan. Imam Husain as di padang Karbala 10 Muharram sedang mengungkap seluruh ajaran ilahiyah bagaimana cara memperbaiki masyarakat manusia yang rusak. Asyura kemudian salah satunya menjadi perpustakaan terlengkap yang berisi buku-buku rujukan utama mengapa dan bagaimana memperbaiki masyarakat yang telah diporak-porandakan oleh monyet-monyet bani Umayah. 

Abdullah bin Afif al azadi misalnya. Dia spontan bangkit di masjid Kufa  setelah Ibn Ziyad menghina dan memutarbalik fakta tentang Ahlul Bait. Dia secara spontan mengingatkan Ibn Ziyad, agar berhenti dari mengumbar perkataan-perkataan kotornya, padahal kondisi Bani Umayah full kekuasan. Tak ayal Abdullah yang telah mempersembahkan kedua  matanya di perang Siffin bersama Imam Ali, dibunuh oleh Ibn Ziyad dengan cara siksaan yang sangat pedih. 

Teori perlawanan dan strategi islah telah tertanam dalam benak Abdullah, sehingga dia tidak perlu waktu dalam melawan Ibn Ziyad sang penindas yang bermulut kotoran. Mengulur waktu bagi Abdullah adalah bagian pekerjaan jahat Ibn Ziyad sang penindas. 

Abdullah meneladani Imam Husain dalam merespon kebejatan dan kebengisan bani Umayah. Abdullah mengambil saripati Asyura, lalu mempraktikkannya dalam bentuk perlawanan spontan, tanpa babibu, terhadap bani Umayah. 

Jabir bin Abdullah al Anshari, setelah 40 hari syahidnya Imam Husain as di Karbala, meziarahi kuburan suci Imam Husain as. Ziarahi ini bukan sekadar ziarahi biasa. Ziarah Jabir ini penuh makrifat dan cinta sejati kepada Rasul SAW dan Ahlul Baitnya yang suci. Ziarah ini dipandu oleh soliditas cinta yang mampu menghirup semerbak wewangian husaini dari indera penciuman batini Jabir al anshari. 

Ratapan kepiluan Jabir di Karbala, lalu direplikasi para pecinta Imam Husain as dengan berjalan kaki atau berkendara bergerak memuju Imam Husain as di Karbala. Gerakan ini bukan pekerjaan gampang. Dari bani Umayah sampai ke pemerintahan zalim Saddam telah melakukan pelarangan dan gangguan terhadap gerakan Arbain Husaini. 

Setelah Saddam tumbang, gerakan ini masih menerima gangguan dari para teroris seperti Saudi, Amerika, Israhell dkk. melalui tangan-tangan bejatnya seperti ISIS dll. Jamaah gerakan arbain seringkali Menerima kiriman bom dari monyet-monyet terlaknat itu. 

Walakin, gerakan arbain itu tidak pernah berhenti apalagi surut. Sekarang kita saksikan, gerakan arbain itu menjadi gerakan cinta, manusia melayani manusia yang lain dengan tulus, demi meraih cinta sejati Imam Husain as. 

Peziarah arbain terdiri dari anak-anak hingga orang tua yang cara jalannya sudah sangat lambat bak cara jalannya keong. Dari sisi status sosial, mereka yang berziarah dari tukang kayu hingga ulama, dari murid SD hingga guru besar. Hal yang sama ada pada para pelayan para peziarah. Segala jenis kategori kemanusiaan  ada di gerakan arbain. 

Seorang ibu tua renta yang berumur 99 tahun yang sedang berjalan menuju Karbala ditawari tumpangan oleh para pelayan Imam Husain, tapi dia menolaknya. "Tidak, tidak ini Karbala",  Zainab diseret jalan kaki dari Karbala, ke Kufa hingga Syam. Dia juga ditawari makan, tapi perempuan tua renta itu menolak, karena Imam Ali Zainul Abidin dan Zainab tidak berpunya makanan sementara Yazid berpesta pora. 

Perempuan tua itu sedang menyublimasi penderitaan asyura dalam bara Cinta Husaini di kalbunya. Tanpa peristiwa Karbala kita tidak akan pernah menyaksikan persyaksian cinta perempuan tua itu kepada Imam Husain as dan keluarganya. 

Proses sublimasi itu juga terjadi pada pelayan para peziarah. Mereka menshutdown pekerjaan duniawinya dan menggantinya menjadi pelayan dan pengabdi para peziarah pada perhelatan arbain. Bagi para pelayan, status duniawi adalah nol, bahkan tidak ada. Bagi para pelayan, para peziarah adalah makhluk terang, mahkluk cahaya yang sedang menuju cahaya di atas cahaya yaitu Al Imam Husain, Imam Keadilan, untuk menggapai pemyempurnaan cahaya. Dalam benak para pelayan mereka para peziarah sangat wajib dilayani semaksimal mungkin. 

Pelayanan dan pengabdian kemanusiaan dalam cinta Husaini seperti yang terjadi di gerakan arbain adalah energi yang sangat dahsyat. Detumannya akan memporak porandakan kezaliman dan ketikdakadilan serta penindasan. Mari kita tunggu dentuman arbain itu memporak porandakan israhell sang penjagal kemanusian. Labbaika Ya Husain

Tamalanrea Mas 26 Agustus 2024

gambar : https://parstoday.ir/

Posting Komentar

0 Komentar