Subscribe Us

ksk logo.jpg

Bendera Palestina di Karbala

Ustadz Prof.Dr. Khusnul Yaqin,M.Sc

Tak selang beberapa lama dari syahidnya pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh (31/7/2024), perhelatan longmarch ziarah arbain diselenggarakan (25/8/2024). Perjalanan itu diisi oleh manusia dari berbagai penjuru dunia menuju satu kutub yaitu makam suci Imam Husain as di Karbala. Peserta terbanyak ziarah Arbain adalah masyarakat syiah dan selebihnya adalah peziarah yang bermazhab Ahlus Sunnah, juga dari agama lain seperti Kristen Ortodoks dll. Tahun ini mereka yang berziarah Arbain sekitar 21 juta orang. 

Acara Arbain (40 hari setelah Asyura) tahun ini berbeda secara signifikan.  Di tahun-tahun sebelumnya tidak terlalu menyolok tampak peziarah Arbain dari Palestina. Walakin, di tahun ini, para peziarah Arbain dari Palestina tampak memgemuka. 

Mereka para peziarah Arbain dari Palestina tampak dari pakaian mereka yang khas yaitu mengenakan kafiye ala Palestina dan songkok khas ulama Ahlus Sunnah Palestina. Meskipun banyak peziarah yang lain yang bukan dari Palestina, tetapi ingin menujukkan solidaritasnya dengan bangsa Palestina yang tertindas, mereka memakai kafiye khas Palestina. 

Mereka yang sinis bahwa perhelatan Arbain Imam Husain tahun ini telah dikapitalisasi oleh syiah dan tidak diisi  slogan-slogan pembelaan kepada rakyat Palestina menjadi kecele. Orang-orang Palestina tidak hanya tampak saat mereka shalat berjamaah di tengah jalan dari Najaf menuju Karbala, tetapi ulamanya berorasi menyeruh kepada kaum muslimin dan mukminin untuk bangkit  bersama-sama menolong rakyat Palestina. Saat ulama orator itu mengulangi seruan Imam Husain as " Hal min nashirin yan suruni", sontak jamaah yang menjubeli haram Imam Husain as menyahuti dengan jawaban "Labbaika Ya Husain, Labbaika ya Aqsa".

Orasi-orasi yang seperti itu juga tampak di sepanjang jalan Najaf ke Karbala. Kita juga bisa menyaksikan bendera Palestina berkibar di poros jalan itu. Yang menarik adalah bentangan bendera Palestina juga diarak di dalam makam Imam Husain as dengan iringan Labbaika Ya Husain  Labbaika ya Aqsa. 

Di araknya bendera Palestina memberikan tanda kepada kita, bahwa rakyat Palestina yang diwakili para peziarahnya mengadu kepada Imam Husain as, betapa ummat Islam terutama yang bermukim di jazirah Arab lebih banyak yang berpangku tangan menonton pembantaian demi pembantaian rakyat Palestina oleh israhell dkk. Lebih jorok lagi, arab-arab itu sembunyi-sembunyi atau terang-terang membantu israhell. Kaum muslimin di wilayah lain juga seolah-olah berpihak kepada Palestina, dengan tidak tahu malu masih mengimpor barang-barang jualan israhell. 

Dalam ajaran Islam, manusia yang gugur syahid tidak dipandang mati (tak kuasa), tetapi Islam dengan tegas dan gamblang menyebutkan bahwa orang yang syahid seperti Imam Husain as tidak mati, tetapi mereka hidup di sisi Allah dan memperoleh rizki dari Allah SWT. 

QS. Ali 'Imran Ayat 169

وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَمْوَاتًا ۗ بَلْ اَحْيَاۤءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُوْنَۙ

"Dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka itu hidup di sisi Tuhannya mendapat rezeki". 

Aduan yang disampaikan oleh wakil-wakil rakyat Palestina itu kepada Imam Husain as, pasti didengar dan akan dijawab oleh Imam Husain as. Dalam pandangan Madrasah Ahlul Bait, berwasilah kepada Imam Husain as adalah sesuatu yang sangat dianjurkan. Para maksumin dalam pandangan Madrasah Ahlul Bait adalah Safinatun Najah (Kapal Penyelamat) dan Imam Husain as adalah kapal penyelamat tercepat. 

Terbentangnya bendera Palestina di Jalan menuju Karbala dan di haram Imam Husain as menunjukkan kepada kita persatuan Sunni-Syii menjadi semakin kuat dan semakin nyata di tengah sinisme dan fitnah kaum jahil murakkab yang terus menerus mendengungkan fitnah untuk memecah belah kaum muslimin. Fitnah-fitnah perpecahan Sunni-Syii di hadapan bendara Palestina yang dibentangkan di makam Imam Husain as semakin menunjukkan wujudnya sebagai sampah karena diproduksi oleh mahluk-mahluk sampah yang galau dan risau ketika Sunni-Syii bersatu. 

Persatuan Sunni-Syii ini sudah lama diprakarsai Iran dan mereka yang terlibat dalam poros perlawanan terhadap Israhell dan antek-anteknya. Rakyat Palestina adalah masyarakat yang paling merasakan dan juga mendambakan nikmatnya persatuan kaum muslimin. Mengental dan solidnya persatuan kaum muslimin dan bahkan  seluruh ummat manusia di bawah panji-panji Husaini ini, tampaknya menjadi tanda akan berakhirnya entitas israhell. Bendera Palestina di makam Imam Husain as itu semakin menyakinkan kita bahwa israhell akan kembali kepada siklusnya yaitu kemusnahan dari muka bumi, sedemikian sehingga rakyat Palestina bisa hidup tentram dan harmoni di negerinya, yaitu bumi Palestina. 

Labbaika Ya Aqsa, Labbaika Ya Husain. Mampus israhell. 

Tamalanrea Mas, 31 Agustus 2024

gambar : https://en.abna24.com/


Posting Komentar

0 Komentar