KUTUKAN DARAH PARA NABI UNTUK BANI ISRAEL
Deklarasi Balfour 68 kata menjadi titik awal
Israel mendirikan rumah Nasional Yahudi
Merancang agresi merapmpas Palestina
Mengusir dan membunuh penduduk
April 1948, desa deir Yassin
100 pria, wanita dan anak-anak terbunuh
Oleh pasukan Israel sang Agresor
Perang Nakbah : Tahun 1947-1949
78% wilayah Palestina dikuasai Israel
500 desa hancur berkeping-keping
15.000 warga Palestina mati syahid
15 Mei 1948 Israel berdiri di Negeri Palestina
Perlahan satu-persatu dicaplok
Di susun dari tulang-belulang
Tembok-tembok di cat dengan darah
Di lukis dengan air mata
5 Juni 1967 perang 6 hari berkobar terus
Hingga 7 Oktober tak tertahankan
Di sini di Negeri Palestina
Kami berdiri & berikrar melawan tirani
Setelah ratusan purnama kami di jajah
Oleh Israel sang pemuja genosida
Hanya satu kata syahid atau merdeka
Negeri lintasan para Nabi menebar cinta
Islam, Kristen dan Yahudi jalan lurus
Hidup rukun dalam panji kemanusiaan
Terikat oleh lentera negeri yang dijanjikan
Duhai Tuan Ibrahim
Berburu Tuhan dalam lintasan semesta
Karena Tuan Ibrahim sang Khalilullah
Terpaut dalam Iman & Takwa
Duhai Tuan Ibrahim
Lebur dalam setiap sabda Ilahi
Hingga Ismail sibuah hati
Takluk dalam sabda cinta ilahi
Duhai Tuan Ibrahim
Saksikanlah Tuan Ismail
Bukan lagi Domba yang tersaji
Tapi mereka benar-benar Ismailmu
Duhai Tuan Ibrahim
Keteguhanmu tampak pada penduduk Gasa
Terbakar oleh api Nambrut
Tenggelam dalam darah mereka sendiri
Karena Nambrut memenggal mereka
Duhai Tuan Ibrahim
Kini penerus Nambrut, Zionis Israel
Menghujani negeri Palestina dengan bom
Rumah, masjid, Gereja & rumah sakit
Dirobohkan demi Ambisi neo Nambrut
Duhai Tuan Ibrahim
Kini Negerimu terbakar oleh pemuja Genosida
Orang tuan renta hingga Balita
Darah bahkan nyawa mereka ditumpahkan
Menjadi persembahan sang kegelapan
Tapi Tuan Ibrahim
Anak-anak revelusi Gaza
Telah membakar api perlawanan
Dengan darah mereka sendiri
Karena dalam pengorbanan Ismail
Kehidupan akan berlangsung
Air akan mengalir dari Tumit Ismail
Api tak lagi membakarmu
Karena sebentar lagi kebodohan
Akan memenggal sang Genesoda
Duhai Tuan Ishak
Ketaatan & Ketakwaanmu terbentang dalam hidup
Negerimu Diberkahi dengan Keturunan Para Nabi
Kesabaran terukir dalam prilaku yang abadi
Keberkahan hidup mengalir di sungai kenabian
Tapi Kini Palestina menjadi sungai darah
Duhai Tuan Ishak
Sang pengasih yang kinasih
Kini Palestina menjadi negeri terbantai
Digenosida ordo Manusia kepala serigala
Duhai Tuan Ishak
Kesabaran dan Ketaatanmu
Disemai oleh anak-anak Palestina
Diantara gemuruh peluru dan bom
Mereka tegar dalam derita
Duhai tuan Ishak
Kemana Keberkahan dan Keturunanmu
Apakah Ya'qub telah di binasakan oleh Zionis
Seperti Yusuf yang dikorbankan dalam makar
Karena tertipu oleh ambisi dan muskihat dunia
Duhai Tuan Ishak
Kemana kasih sayang dan kedamaian Ya'kub
Mereka dari anak-anaknya buta oleh cahaya Yusuf
Karena Yusuf menyembunyikan huruf kenabian
Agar Yusuf tidak terpenggal dalam kasih sayang
Duhai Tuan Ishak
Tawakal telah bersamamu di sepanjang hidupmu
Hingga rezeki tidak berpisah darimu
Karena kebun jiwamu engkau semai dalam iman
Hingga mengalir diseluruh waktumu
Duhai Tuan Ishak
Kemana keutamaan Ilmu dan Hikmah
Mereka pergi bersekutu dalam poros kejahatan
Seperti yang di lakukan anak-anak Ya'kub
Kepada saudaranya Yusuf
Duhai Tuan Ishak
Israel bukanlah Bani dari Sulbimu
Melainkan dari sulbi para iblis
Lihat mereka kehilangan seluruh dari Sifatmu
Karena hendak membinasakan sesama manusia
Wasiat Ya’qub Untuk Palestina
Pesan seorang ayah yang penuh cinta.
Dalam hidup ini, imanlah cahaya,
Jangan kau jauh dari jalan-Nya.
Palestinaku
Terus menanam harapan kebebasan
Seperti doa-doaku atas kehilangan Yusuf
Perlawananmu awal kebinasaan Bani Kegelapan
Doa-doa kaum tertindas akan terijabah
Palestinaku
Bersabarlah hingga hujjah kepunahan
Atas Bani kegelapan segera terwujud
Karena doa kutukan darah dariku
Aku panjatkan hingga datangnya cahaya
Palestinaku
Di kala ujian menimpa hatimu,
Janganlah lari, jangan mengeluh.
Bersabarlah selalu dalam deritamu,
Allah mendengar, Allah tak jauh.
Palestinaku
Ingatlah Yusuf, saudaramu yang hilang,
Dalam gelap, ia tetap terang.
Karena keyakinan, doa, dan sabar,
Allah mengangkatnya penuh gemilang.
Palestinaku
Janganlah kalian hidup berpecah,
Bersatu dalam kasih, jauhi resah.
Karena keluarga adalah anugerah,
Peliharalah ia dengan amanah.
Palestinaku
Darah persembahan atas perlawanan
Akan terus hidup, tak kematian
Ruh dan darah kalian akan menggema
Memancarkan perlawanan dari alam arwah
Palestinaku
Jika salah satu darimu kehilangan
Jangan pernah tinggalkan Tuhanmu
Peganglah tauhid, kuatkan hatimu
Kelak di surga, kita bertemu
Duhai Tuan Ya'qub
Engkau tidak hanya kehilangan Yusuf
Kini di Gaza ribuan kehilangan keluarga
Tak ada harapan kembali kecuali di Nirwana
Seluruhnya di musnahkan oleh Bani Kegelapan
Duhai Tuan Ya'kub
Tak ada lagi sumur pembuangan Yusuf
Seluruhnya menjadi lubang pembantaian
Para Syuhada menemui Tuhan
Dalam lumuran Darah
Tubuh yang terluka
Tercabik tak sempurna
Pahlawan Kesabaran: Nabi Yusuf
Di bawah langit yang biru membentang
Lahir seorang pemuda nan gemilang
Yusuf namanya, ia bertabur cahaya
Wajahnya elok, hatinya mulia
=Tetapi dia terlahir sebagai anak derita=
Di buai cinta sang ayah dalam dekapan nubuah
Saudara iri dan benci karena gelapnya pandangan
Ia dibuang ke dalam sumur pendidikan semesta
Hingga ia bertabur cahaya
Dalam naungan cinta
Dijual sebagai budak menuju makam cahaya
Diuji wanita, digoda dunia ia tak bergeming
Karena dia adalah alumni sekolah derita
Tak silau dengan ke elokan Zulaiha
Karena dunia hanyalah pijakan menuju ilahi
Dipenjara karena api fitnah durjana
Tapi api fitnah menyulutnya membumbung
Melejit menuju makam kesetiaan
Dan di balik jeruji ia bersabar
Menanti Hikmah bertahta mahkota ilahi
Datanglah raja dalam kebingungan
Sebuah mimpi penuh pertanyaan
Yusuf menjawab dengan kebijaksanaan
Menyelamatkan negeri dari kehancuran
Dari para tiran yang kehilangan hati
Dari gelap ia naik ke singgasana
Memimpin penuh cahaya kebijaksanaan
Tak ada dendam pada jiwanya
Hanya maaf yang ia genggam
Karena di hatinya hanya ada cinta
Wahai Yusuf, pahlawan sejati
Kesabaranmu mengukir sejarah abadi
Dari kehinaan menuju kemuliaan
Berkat iman dan keteguhan
Palestina akan menggapai impian
=Terbebas dari cengkraman Zionis=
Duhai Tuan Yusuf, kisahmu
Diperankan anak-anak Palestina
Tipu muslihat hendak diperankan
Untuk memadamkan cahayamu
Tapi Tuhan maha adil
=Palestina akan bebas dan Israel akan terhina=
Nabi Daud Dan Kutukan Sejarah
Di tanah Palestina yang damai & tenang
Lahir pemuda berani dan matang
Daud namanya, dadanya dipenuhi keimanan
Dipilih Allah, penuh keberkahan
Seperti kisah pemuda Palestina saat ini
Dalam lembah pertempuran yang dasyat
Daud berdiri tanpa gentar seperti Yahya Sinwar
Di hadapannya Goliath garang, seperti Zionis
Namun api perlawanan terus menyala
Seperti yang di kobarkan oleh Al-Qassam
Pada awalnya, hanya ketapel di tangan
Iman yang berkibar membela Negeri Al-Quds
Batu melesat, tepat mengenai kepala Durjana
Sebentar lagi Zionis Israel akan berkalang tanah
Tersungkur dalam impian tanah yang dijanjikan
Takhta kerajaan akhirnya tiba
Daud berkuasa, penuh wibawa.
Adil bijaksana, hukum ditegakkan,
Rakyat makmur, damai tercipta
Oleh anak-anak revolusi Al-Quds
Zabur diturunkan sebagai cahaya
Pujian suci bergema di dunia
Gunung dan burung ikut bernyanyi
Mengagungkan Allah, hati berseri
Kini Al-Quds berkibar di panji Quran
Hingga akhir hayat tetap setia
Menjalankan amanah tanpa alpa
Kisahnya abadi dalam sejarah
Teladan hidup penuh ibrah
Yang akan di warisi anak-anak Palestina
Nabi Sulaiman dan Ratu Balkis
Di singgasana bertabur cahaya
Nabi Sulaiman menaklukan dunia
Raja bijak, adil nan mulia
Dianugerahi ilmu yang luar biasa
Agar negeri Palestina terjaga
Angin tunduk pada titahnya
Jin dan manusia patuh padanya
Burung-burung mengerti bahasanya
Semut kecil pun tak dilupa
Agar tercipta keseimbangan semesta
Di negeri jauh, berkilau cahaya
Balkis berkuasa di tanah Saba
Ratu bijak, rupanya elok seperti rembulan
Namun takdirnya hanya untuk Sulaiman
Dan kini Yaman telah berbakti dalam titah Tuhan
Burung Hud-hud terbang melesat
Membawa berita yang amat tepat
Sulaiman pun mengirim surat
Mengajak Balkis mengenal rahmat
Hingga keduanya bersatu dalam cinta
Takhta Balkis dibawa sekejap
Oleh Ashif bin Barkiah, wasyi Sulaiman
Tercengang ratu dalam takjub
Melihat kuasa yang tiada takluk
Hingga jiwa dan raganya kepada Sulaiman
Dalam istana kaca nan indah
Balkis melangkah penuh gelisah
Disangkanya air mengalir deras
Namun lantai bening, indah berkilau
Maka sempurnahlah takjubnya
Hati Bilkis tersadar iman mulai menyebar
Bersujud penuh harap Tuhan Maha Akbar
Dalam bimbingan Nabi Sulaiman
Keduanya merajut asa
Dalam bahtera cinta
Nabi Sulaiman dan Balkis bersatu
Bukan sekadar kisah cinta
Tetapi sejarah akan berulang
Dalam kisah Palestina Modern
Cinta, darah dan kematian
=Akan bersatu menggapai kemenangan=
Nabi Isa, Cahaya di Bumi
Di malam sunyi, cahaya bersinar
Seorang bayi suci lahir
Dari Maryam suci, ibu tercinta
Menanggung derita dengan tabah dan rela
Karena di hatinya hanya ada Tuhan
Tanpa ayah, Isa tumbuh dalam naungan ilahi
Hingga mukjizat mengiring langkahnya
Di buaian ia berbicara lembut
Menyatakan kebenaran, hati terpaut
Hingga pohon bersujud memberikan buahnya
Ia menyembuhkan yang buta
Menyentuh sakit hingga reda
Dengan izin Allah, ia berdoa
Membangkitkan yang telah tiada
Karena Isa adalah ruhullah
Tapi kaum itu penuh dengki
Hati keras tak mau mengerti
Fitnah dilempar, dusta disebar
Namun Isa tetap bersabar
Karena Isa kekasih Allah
Hingga datang takdir Ilahi
Isa diangkat ke langit tinggi
Bukan mati, bukan terhenti
Kelak kembali di akhir nanti
Melanjutkan misi bersama Al-Mahdi
Nabi Isa, cahaya yang abadi
Membawa cinta dan kasih suci
Pengorbanannya tak sia-sia
Menjadi pelajaran bagi dunia
Dan di akhir zaman menjadi penyelamàt
Makassar, 03.04.2025
0 Komentar